Hino Kantongi Omzet Rp 230 Miliar

hino dutro

PT Hino Motors Sales Indonesia atau HMSI berhasil mengantongi omzet Rp 230 miliar sepanjang 2009. Pendapatan itu diraih dari penjualan suku cadang, dan tahun ini ditargetkan 15,2 persen menyentuh Rp 265 miliar.

Diakui oleh Jusak Kertowidjoyo selaku Vice President Director HMSI bahwa setiap  tahun, penjualan suku cadang Hino terus mengalami kenaikan. Performanya berbanding lurus dengan makin banyaknya populasi Hino di pasar otomotif nasional.

"Satu truk biasanya dipakai 10 tahun, jadi spare part merupakan pasar yang pasti. Jumlah populasi Hino makin meningkat setiap tahunnya. Jadi, omzet otomatis terus naik," ujar Jusak di Tangerang, Jumat (29/1/2010).

Dari total distribusi penjualan suku cadang, dominasi masih dipegang komponen fast moving yang terdiri dari 800 jenis barang. Penjualan terbesar masih berasal dari suku cadang produk Hino Ranger. Jumlahnya mencapai sekitar 85 persen, yang masuk ke segmen kategori III.

"Ranger sudah hadir 30 tahun yang lalu, jadi tentu saja mendominasi. Sementara itu, Dutro (kategori II) baru beberapa tahun. Dari seluruh spare part yang dimiliki Hino, 40 persen sudah dari lokal. Sisanya masih impor," papar Jusak.

Demi mencapai target, HMSI berencana menambah jaringan oultet suku cadangnyanya, dari 912 unit menjadi 1.200 unit, yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun ini. Selain itu, jumlah oultet service Hino saat ini yang tercatat 74 unit di Indonesia juga akan ditambah sembilan unit lagi.

"Satu jaringan service baru investasinya beragam. Yang termahal bisa mencapai Rp 20 miliar. Tapi, kalau dirata-rata, sekitar Rp 10 miliar per unit," kata Jusak.